Gunungkidul, muspla.sch.id – SMK Muhammadiyah 1 Playen akhirnya terakreditasi A dalam Program Pintar Bersama Daihatsu (PBD), yang mana di akreditasi sebelumnya memperoleh nilai B. Capaian yang diperoleh saat ini meningkat karena SMK Muhammadiyah 1 Playen telah melakukan berbagai pembenahan kualitas yang cukup signifikan baik dari sisi sarana prasarana, budaya sekolah, dan juga lulusan.
Dalam pelaksanaan Program Pintar Bersama Daihatsu, sekolah memang dituntut untuk melaksanakan budaya industri dengan disiplin. Budaya industri yang dimaksud adalah melaksanakan 5 S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke). 5 S merupakan istilah dalam Bahasa Jepang dan dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan budaya seiri : ringkas, seiton : rapi, seiso : resik, seiketsu : rawat dan shitsuke : rajin.
SMK Muhammadiyah 1 Playen telah membudayakan 5 S di lingkungan sekolah dengan baik. Pelaksanaan budaya tersebut dapat diamati dari habit/kebiasaan warga sekolah dalam kesehariannya. Misalnya dalam penerapan seiton atau rapi; warga sekolah diharuskan selalu berpenampilan rapi; lingkungan, taman, dan tempat parkir harus tertata serapi mungkin. Selain itu dalam penerapan budaya seiketsu atau rawat; warga SMK Muhammadiyah harus bisa merawat sarana prasarana di kelas maupun di bengkel dengan baik.
Pembiasaan budaya 5 S tersebut akhirnya membuahkan hasil, sehingga pada Tahun 2020 ini SMK Muhammadiyah 1 Playen sangat pantas memperoleh nilai A dalam Program Pintar Bersama Daihatsu. Tentu ini menjadi tantangan bagi SMK Muhammadiyah 1 Playen agar bisa mempertahankan predikat tersebut ke depannya.
Selain harus menjalankan 5 S, Program Pintar Bersama Daihatsu juga mendorong pihak sekolah untuk mengembangkan kurikulum agar bisa mengimbangi perkembangan dunia industri. Kita tahu bersama bahwa saat ini kita telah memasuki era 4.0, dimana peran teknologi dan informasi sangat penting bagi kehidupan. Maka, SMK Muhammadiyah 1 Playen harus mampu menguasai perkembangan teknologi dan informasi saat ini tanpa terkecuali. Lulusan SMK Muhammadiyah 1 Playen harus siap mengikuti perubahan yang terjadi dan mampu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dalam menjawab tantangan pasaran industri.
Dwianto, S. Pd. Gr, selaku Ketua Program Pintar Bersama Daihatsu mengatakan, “Perolehan nilai A saat ini menjadi tantangan kita bersama. Program Pintar Bersama Daihatsu tahun ini sudah berhasil memperoleh nilai A, namun program ini harus tetap konsisten menjadi budaya yang baik di lingkungan sekolah. Tentunya, ini tidak mudah”. (APW-red)