

Gunungkidul—SMK Muhammadiyah 1 Playen (SMK Muspla) kembali menyelenggarakan silaturahmi dan pengajian dalam rangka menggaungkan dakwah kultural di masyarakan sekaligus menyukseskan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diadakan di rumah salah satu siswa dari Tingkat X, XI, maupun XII. Program yang bertujuan untuk menyukseskan PPDB di tahun pelajaran 2024/2025 tersebut, diharapkan dapat memberikan kesan ketertarikan warga sekitar terutama siswa SMP/MTs kelas IX untuk bersekolah ke Muspla dan juga menambah tali silaturahmi antara sekolah dengan orangtua siswa.
Putaran kali ini dilaksanakan, Rabu, 7/02/2024, Pukul 12.40 s/d 14.00 di rumah salah satu siswa kelas XII TIA atas nama Khosy Agustina Khoirunisa yang beralamat di Siyono Kidul, Logandeng, Playen, Gunungkidul.
Pemateri pengajian tersebut adalah Guru Ismuba SMK Muspla, Hamim, SPd. I. Tema yang disampaikan beliau dikutip dari tafsir Al-Qur’anil ‘Adhim, Ibnu Katsir Addimasyqi juz 4 halaman 57 mengisahkan tentang pembunuh 99 orang. Rasulullah SAW bersabda bahwa di kalangan masyarakat dahulu kala ada seorang lelaki yang telah membunuh 99 orang. Setelah itu, pembunuh itu ingin bertaubat. Si Pembunuh mencari warga paling alim di desanya dan bertanya kepada nya, apakah Si Pembunuh masih bisa bertaubat, singkat cerita Si Alim menyuruh agar Si Pembunuh bisa bertaubat dan diperintahkan untuk meninggalkan daerahnya yang penuh maksiat. Malangnya dalam perjalanan pergi dari desanya Si Pembunuh meninggal di tengah perjalanan.
Kematian Si Pembunuh menjadi perdebatan antara Malaikat Rahmat dengan Malaikat Azab, ditengah pertikaian mereka datanganlah malaikat lain yang berupa manusia dan berkata, “Sekarang ukurlah antara jarak yang sudah tempuh dengan jarak yang akan dituju. Mana di antara dua daerah itu yang lebih dekat dengan tempat meninggalnya?” Kedua malaikat mengukur dua jarak itu dan ternyata posisi jenazah sang pembunuh lebih dekat pada kota yang dituju. Alhasil, ruhnya diambil oleh Malaikat Rahmat.
Hikmah dari kisah yang disampaikan oleh pemateri diharapkan dapat membuka pintu harapan bagi siapapun orang beriman yang hendak meraih ampunan Allah SWT. Allah melarang kita untuk berputus asa dan meyakinkan kita betapa ampunan-Nya amat luas. Setelah kajian selesai, forum silaturahmi tersebut dilanjutkan dengan makan bersama. Program ini akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan untuk kelas lain di putaran berikutnya.
Penulis: Khosy Agustina Khoirunisa | Editor: Mei Eka Wardhating Sri