Pada tanggal 7 Januari 2019, SMK Muhammadiyah 1 Playen (Muspla) melaksanakan penyerahan siswa Praktik Industri (PI) secara resmi pada sejumlah Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) yang bekerjasama dengan pihak sekolah terkait Praktik Industri. Praktik Industri pada tahun pelajaran 2018/2019 kali ini dilaksanakan selama 4 bulan. Hal tersebut sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya dilaksanakan selama 3 bulan. Jumlah DU/DI yang bekerjasama terkait PI saat ini berjumlah kurang lebih 100 DU/DI. Adapun beberapa DU/DI yang sudah established juga sudah menjadi langganan untuk pelaksanaan PI siswa Muspla, seperti bengkel resmi Toyota Nasmoco dan bengkel resmi Daihatsu untuk siswa jurusan TKR, bengkel resmi Astra Honda Motor untuk siswa TBSM, PT Polytron untuk siswa jurusan AV dan beberapa industri lain untuk jurusan TI dan Pemesinan.
Drs. H. Wadiyo selaku kepala sekolah mengungkapkan, “Program Praktik Industri merupakan program sekolah yang harus diberi perhatian lebih, sebab program tersebut berkaitan dengan kerjasama banyak pihak, terutama DU/DI dan merupakan program yang dapat mendukung terwujudnya sekolah berbasis industri yang sesungguhnya.” Demi tercapainya program PI yang berkualitas, maka sekolah mempersiapkan program pendukung seperti pembekalan PI yang wajib diikuti oleh seluruh siswa sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan.
Adapun beberapa materi yang disampaikan dalam pembekalan tersebut antara lain seperti materi kedisiplinan di lingkup DU/DI, materi persiapan mental yang dikemas dalam kegiatan pengajian dan beberapa materi lain yang kedepannya diharapkan dapat menjadi bekal siswa ketika menjalani PI.
“Melalui pelaksanaan Praktik Industri pada DU/DI yang resmi, harapannya para siswa siswi dapat mengaplikasikan keilmuan yang mereka dapatkan dari proses pembelajaran disekolah. Selain itu para siswa juga diharapkan mampu membangun sikap disiplin di lingkup industri guna mempersiapkan kelak ketika mereka bekerja di industri yang sesungguhnya”, ungkap Aswinto, S.Pd selaku Humas SMK Muspla yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program PI.
Selain program pembekalan PI, untuk meminimalisir kasus indisipliner siswa dan untuk mempererat hubungan kerjasama antara pihak sekolah dan DU/DI maka dilaksanakan program monitoring secara rutin yakni satu kali dalam satu bulan. Hal tersebut tentunya mendapat respon baik dari pihak industri. Meskipun siswa tidak berada dalam lingkup sekolah, para guru pembimbing masih dapat melakukan pengawasan secara intens terhadap siswa peserta praktik industri. Harapannya program tersebut dapat mendukung tercapainya hasil PI yang maksimal sesuai harapan semua pihak. (IS-red)