Gunungkidul, muspla.sch.id–Untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 dan untuk menyiapkan generasi masa depan yang gemilang, Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) SMK Muhammadiyah 1 Playen telah menjalin kerjasama dengan PT Mabito Karya, perusahaan yang bergerak di bidang IT dan berhasil menggaungkan produksi Laptop dengan brand Axioo. Realisasi kerjasama ini adalah dengan adanya Axioo Class Program (ACP). Program kelas industri tersebut, didesain untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bentuk sinkronisasi antara industrial skills dengan kurikulum sekolah melalui pemanfaatan smart classroom sebagai daya dukung dalam meningkatkan daya serap siswa dalam proses pembelajaran praktik.
Rabu, 25 Agustus 2021, 24 siswa Kelas XI mengikuti program Assembly and Disassembly My Book 14+yang langsung dipandu oleh guru produktif SMK Muhammadiyah 1 Playen sebagai instruktur dan tentunya kemampuan mereka telahmendapatkan lisensi dari ACP. Sesuai dengan prokes Covid-19, program perakitan laptop ini dibagi menjadi dua gelombang dengan pengaturan jarak aktivitas yang aman bagi parasiswa. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari ke depan.
Bagi sekolah sendiri kegiatan ini menguntungkan sekali karena sekolah dapat menggandeng Axioo sebagai mitra industri sekaligus menjadi triger untuk mengaktifkan School Bussiness Center ( Authorized Axioo Service Point ), menjadi tempat penyelenggaraan TUK (Authorized Testing and Training Center Axioo and International Certfication Program), mengimplementasikan Teaching Factory, memiliki fasilitas yang modern untuk menunjang proses KBM dan tentunya menambah nilai akreditasi sekolah.
Kegiatan ini juga bermanfaat bagi para pendidik di SMK Muhammadiyah 1 Playen karena hal tersebut menjadi salah satu upaya meningkatkan kompetensi guru yaitu dengan menjadi instruktur yang merupakan perwakilan dari Axioo dan nantinya akan terlibat langsung sebagai assessor dalam uji kompetensi siswa. Sedangkan bagi para siswa sendiri kegiatan ini tentunya memberikan manfaat yang sangat berarti karena para siswa akan mempunyai pengalaman untuk mengasah kompetensi sesuai standar kebutuhan industri, mendapatkan sertifikasi industri yang bersifat internasional, meningkatkan kemampuan untuk menyerap materi dalam proses pembelajaran, dan mempersiapkan diri menjadi lulusan yang berdaya saing dalam mencari pekerjaan, serta meningkatkan kemampuan entrepreneurship mereka. (Aswin-red)