“Sejatinya kita menghambakan diri kepada bulan Ramadan, ataukah menghambakan diri kepada Allah?”
Gunungkidul, muspla.sch.id – Berduyun-duyun, harmoni, riuh, tergambar suasana ketika anggota keluarga besar SMK Muhammadiyah 1 Playen (SMK Muspla) memasuki lingkungan Kampus 2 yang merupakan tempat pelaksanaan syawalan SMK Muhammadiyah 1 Playen 1440 H kali ini. Tak sedikitpun suasana yang mencerminkan bahwa ini hanya sekedar agenda sesama rekan mencari maisah, akan tetapi tertuang harunya kerinduan dan keharmonian layaknya sanak saudara yang lama tak bersua.
Rangkaian acara syawalan diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan lantunan kalam ilahi yang dilafalkan oleh ananda Zahra dan Izza, yang berusia belum genap 6 enam tahun dengan fasihnya melantunkan surat An-naba’, ananda berdua merupakan putri dari bapak dan ibu guru SMK Muspla.
“Keluarga besar guru dan karyawan SMK Muspla merupakan faktor pendorong utama bagi poros kemajuan dan berkembangnya SMK Muspla ini, tanpa dukungan keluarga yang berperan sebagai orang dibalik layar maka SMK Muspla tidak akan dikenal dan bernafas sejauh ini”, ungkap Kepala Sekolah, Drs. H. Wadiyo, dalam sambutan kedua setelah ikrar syawalan yang disampaikan oleh ketua panitia syawalan yakni Bapak H. Setyo Budi, S.Pd. Dalam agenda tersebut, panitia syawalan juga mengundang segenap perangkat pemerintahan tingkat dusun di mana SMK Muspla berlokasi. Hal tersebut tentunya mengingatkan pentingnya merawat silaturahmi agar senatiasa semakin baik antara warga sekitar dengan warga sekolah.
Tentunya agenda syawalan ini tak sekedar euphoria semata, karena dengan begitu khidmat segenap anggota syawalan menikmati siraman rohani tentang hikmah syawalan yang disampaikan oleh H. Ahsan Jihadan, M.Si. “Sempurnakanlah puasa Ramadan yang kita jalani dengan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka senantiasa kita terhitung puasa setahun penuh lamanya”, ucap sang ustadz dengan gaya kekiniannya.
Tak cukup hanya itu, nasehat bermanfaat juga disampaikan terkait peningkatan amal kebaikan kita di bulan Syawal, yakni hendaknya kita menghindari sifat iri dan sombong, karena sifat itu merupakan sifat pengikut iblis yang merupakan asal muasal kesombongan ketika tak mengakui manusia merupakan ciptaan Allah yang paling mulia.
“Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak masjid yang kehilangan jamaahnya ketika Ramadan berlalu, masjid kembali sepi tak seriuh ketika awal Ramadan menyapa, maka sebuah pertanyaan besar mencuat, sejatinya kita sedang menghambakan diri kepada bulan Ramadan ataukah kita menghambakan diri kepada Allah?”, ucap ustadz Ahsan yang cukup menggetarkan hati. Sebuah pengingat, semoga kita dimudahkan oleh Allah agar senatiasa istiqomah di jalan-Nya.
Rangkaian kegiatan syawalan diakhiri dengan santap hidangan bersama yang telah disediakan oleh panitia, suasana kekeluaragaan kembali terasa di setiap sisi masjid. Agenda akhir yang tak terlewatkan yakni foto bersama keluarga besar SMK Muspla. Lengkap sudah kemeriahan dan keberkahan suasana syawalan SMK Muhammadiyah 1 Playen 1440 H kali ini. (Isp-red)