Gunungkidul, muspla.sch.id – Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, Kementrian Perindutrian menindaklanjutinya dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Lima Menteri (Menteri Perindustrian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Ketenagakerjaan serta Menteri BUMN) tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi berbasis Kompetensi yang link and match dengan industri. Dalam hal ini, tugas dari Kemenperin antara lain memfasilitasi program praktik kerja lapangan dan pemagangan industri.

Pelaksanaan kegiatan peluncuran Program Pendidikan Vokasi Ke-2 untuk wilayah Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta ini berlangsung di Demak, pada hari Kamis, tanggal 28 Februari 2019. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad.

Dalam peluncuran Program Pendidikan Vokasi Ke-2 untuk wilayah Jawa Tengah dan D.I.Yogyakarta tersebut, SMK Muhammadiyah 1 Playen (Muspla) berkesempatan untuk turut menandatangai MoU/kerjasama dengan industri PT Astra Daihatsu Motor dan PT YPTI Yogyakarta. Hal ini sekaligus menjadi tambahan program link and match dengan industri yang telah bekerjasama dengan sekolah tersebut. Kerjasama yang semula diawali bersama PT Astra Motor Honda, Polytron, dan Axioo, sekarang bertambah dua perusahaan, yaitu PT Astra Daihatsu Motor dan PT Yogya Presisi Teknikama Industri (YPTI).

Aswinto selaku Humas SMK Muspla mengatakan bahwa SMK Muspla akan selalu mengembangkan kerjasama dengan perusahaan lain dalam rangka mewujudkan program link and match dengan dunia industri.  “Pak Presiden beserta para menteri terutama Menperin sudah memberikan peluang yang cukup besar bagi SMK. Bapak Kepala Sekolah juga akan selalu mendukung program ini. Jadi kita tunggu apa lagi? Kami akan selalu mengawal berbagai tindak lanjut Program Pendidikan Vokasi ini sehingga lulusan SMK Muspla akan dapat berkarir dengan benar dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi mereka”, tegas Aswinto dengan bersemangat.

Bapak Kepala SMK Muhammadiyah 1 Playen, Drs. H. Wadiyo juga menyampaikan bahwa MoU dengan beberapa perusahaan ini merupakan langkah awal yang ditempuh oleh sekolah. Tidak terhenti sampai di sini saja, namun selanjutnya sekolah akan melakukan penyelarasan kurikulum pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri. “Jika nanti kurikulum di sekolah kita sudah selaras dengan industri maka sekolah akan membuat gedung pameran/workshop hasil kerja siswa, perbaikan bengkel praktik dan membuat teaching factory untuk menambah bahan praktik industri bagi siswa. Dan masih ada lagi, sekolah akan berusaha mengikutkan para guru untuk dapat melaksanakan praktik magang di industri serta mengikutkan dalam program sertifikasi kompetensi keahlian bagi guru melalui lembaga sertifikasi professional. (Muspla-red)

Leave a Reply

Your email address will not be published.